Dalam hidup ini ketika engkau merasa sedih karena tidak diterima oleh
teman-temanmu, ingatlah bayi malang yang ditolak bahkan dibuang oleh
orang tua kandungnya di tempat sampah atau di pinggir jalan.
Ketika engkau merasa sendiri, bayangkanlah seorang nenek tua yang
hidup sendirian dan selama seminggu menunggu anak serta cucunya
menjenguknya di akhir pekan.
Ketika engkau dilecehkan orang melalui kata-kata yang tajam,
bayangkanlah para pengemis yang setiap hari dilecehkan orang tetapi
mereka masih tegar.
Ketika engkau putus cinta dan merasa kesepian, bayangkanlah
orang-orang yang selalu bertepuk sebelah tangan dan tidak pernah
merasakan cinta dari seorang kekasih.
Ketika engkau berdiri di depan cermin dan menemukan sehelai rambut
putih di kepala, ingatlah orang yang sakit kanker, tanpa rambut di
kepala karena pengaruh kemoterapi.
Ketika engkau mulai bersungut-sungut mengenai gaji yang engkau
terima, bayangkanlah seseorang yang berjalan kaki membawa map lamaran
kerja, namun tidak pernah mendapatkan pekerjaan yang sangat ia harapkan.
Ketika engkau bersungut-sungut karena masakan ibumu tidak seperti
yang engkau harapkan, bayangkanlah anak-anak korban tsunami yang tidak
mempunyai ibu lagi untuk memasak makanan bagi mereka.
Ketika engkau merasakan bahwa rumah yang engkau tempati itu kecil dan
tidak bagus, bayangkanlah tunawisma yang sama sekali tidak punya rumah
untuk ditempati.
Ketika engkau tidak merasa puas karena suaramu tidak semerdu orang
lain, ingatlah seorang tunarungu yang tidak bisa berbicara tetapi
belajar keras untuk bisa berbicara.
Ketika engkau tidak puas dengan tinggi badanmu atau bentuk rambutmu
yang tidak sebaik yang lain, ingatlah mereka yang dilahirkan dengan
tubuh yang cacat, namun bisa menjalani kehidupan dengan antusias.
Ketika engkau kehilangan sedikit uang dan engkau sangat marah dan
damai seahteramu hilang, ingatlah para korban bencana ala yang
kehilangan seluruh harta milik mereka.
Ketika engkau merasa kesal karena batuk pilek dan pusing kepala,
bayangkanlah orang-orang yang divonis dokter mengidap penyakit berat dan
sulit diobati,.
Sumber: Renungan Manna Sorgawi Mei 2009.
Ingatlah selalu bahwa seburuk apapun keadaan yang kita alami, masih
ada orang lain yang mengalami keadaan yang lebih buruk dari kita. Yang
ada sekarang ialah apakah kita mau terus bersungut-sungut dengan keadaan
ini, atau dengan kekurangan yang ada, melangkah dengan tegap,
memperbaiki keadaan sekarang. Ingatlah bahwa masa lalu adalah sejarah,
masa kini adalah kenyataan dan masa depan adalah harapan. Masa lalu dan
masa kini tidak dapat diubah. Yang dapat kita ubah hanya masa depan.
Sambutlah masa depanmu dengan penuh harapan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar